Mendaki gunung adalah kegiatan yang keren, apalagi saat ini setelah ada film 5CM dan terbukanya media sosial yang sangat mengekspos abis sebuah panorama pegunungan. Hal ini membuat banyak dari orang yang bermimpi untuk menyambangi landscape alam yang bernama gunung. Gunung menjadi destinasi wajib bagi anak-anak muda yang doyan traveling. Mereka menganggap gunung sebagai tempat yang instagramable yang cocok untuk dipamerkan di Media Sosial. apakah kamu termasuk dari salah satu nya?
Pendakian Merbabu
Kita sering mengenal beberapa teman kita yang mungkin dia adalah seorang pendaki gunung. Tampilanya berambut gondrong, jarang mandi, selalu memakai pakaian yang nggak rapi, celana levis sobek-sobek, rambut gondrong dan yang paling parah adalah pendaki gunung itu kalo kuliah lulusnya lama. Bener nggak, sih? Kalo di pikir-pikir ada benarnya, tetapi nggak semua juga. Ada juga pendaki gunung yang tetep memperhatikan penampilan nya ketika di masyarakat tetap rapi. Jadi jati diri mereka sebagai seorang petualang tersamarkan.
Kali ini kita akan membahas mengenai sisi positif dari seorang pendaki gunung. Apa saja itu? tetapi masuk ke pengenalan pendaki gunung, perlu kita pahami seorang pendaki gunung terbagi menjadi 2:
Pertama, Pendaki Berpengetahunan. Pendaki ini adalah seorang yang sebelum mendaki gunung dia akan mempelajari dan memahami apa ilmu yang menunjang dalam kegiatannya.
Kedua, Pendaki Nekat. Pendaki ini memang secara tampilan hampir mirip dengan yang Pertama, beda nya hanya dia akan cuek dan tidak peduli tentang ilmu penunjang. Malahan terkadang dia menjadi perusak alam, suka buang sampah sembarangan, peralatan seadanya dan terkadang menyusahkan temannya.
Oleh sebab itu, yang akan kita bahas adalah pendaki yang pertama yaa, sebagai sarana kita untuk belajar memahami dan mencontoh THE REAL MOUNTAINEERING.
Ciri khas dari The Real Pendaki Gunung adalah:
- Menjaga Lingkungan
- MenghargaiWaktu
- Paham Management Logistic
- Menggunakan PDL
- Setia Kawan
1. Menjaga Lingkungan
Pendaki gunung yang sebenarnya akan selalu peka terhadap kebersihan. Gunung adalah tempat yang indah, yang menjadikan para pendaki gunung bahagia disana. Akan tetapi mereka sangat menbenci kalo ada pendaki lain yang buang sampah sembarangan. Sampah yang mereka buang akhirnya menumpuk dan mengurangi keindahan alamnya. Hal ini menjadikan banyak Pendaki pertama membawa trash bag ketika turun gunung. Bukan hanya untuk membawa turun sampah pribadinya saja. Terkadang juga memungut sampah yang tercecer dijalur pendakian. Tidak jarang mereka juga mengadakan event besar yang bekerja sama dengan warga lokal yang biasa dinamakan Bersih Gunung. Ini istilah untuk para pendaki-pendaki gunung kerja bakti membersihkan jalur pendakian dari sampah.
Event Tanam Seribu Pohon
2. Menghargai Waktu
Pendaki gunung yang sebenarnya akan dapat melakukan management waktu dengan baik. Hal ini disebabkan karena biasanya mereka sudah mempelajari sebelumnya berapa lama waktu yang akan di tempuh dari Basecamp (Tempat singgah sebelum masuk jalur pendakian) ke tiap-tiap pos checkpoint di gunung tersebut. Mereka juga harus menestimasi berapa waktu untuk sampai ke Camping Ground (Tempat luas yang biasa digunakan mendirikan tenda). Jika pendaki tidak melakukan itu maka dia akan terlambat sampai Camping Ground dan akan terlalu malam untuk mendirikan tenda sehingga sulit melihat Sang Fajar ketika mulai memerah. Terkadang pendaki memilih tidur diawal waktu dan bangun dini hari untuk menikmati indahnya sunrise di puncak gunung.
3. Memahami Management Logistic
Pendaki gunung yang sebenarnya akan mempersiapkan dengan matang, persediaan makan selama pendakian. Bukan hanya Mie instan saja yaaa. Bahkan terkadang juga mempersiapkan makanan 4 sehat 5 sempurna. Semua itu harus dapat masuk dalam tas Carrier yang dipakai. Makanan bergizi penting untuk menjaga stamina saat perjalanan menuju puncak. Mereka juga akan menyiapkan cadangan makanan seandainya hal buruk terjadi, misalnya tersesat. Apabila tersesat maka orang cenderung untuk berfikir tidak logis dan membuat mereka dalam bahaya. Sehingga perlu tenang dalam menghadapinya.
4. Menggunakan PDL (Pakaian Dinas Lapangan)
PDL berguna untuk melindungi diri dari ranting atau duri. Pendaki gunung yang sebenarnya akan selalu menjaga agar tubuhnya terlindungi. Biasanya Pakaian Lapangan seperti kemeja dengan bahan ripstop (dengan jahitan kotak). Pakaian ini berfungsi untuk mencegah baju robek lebih parah seandainya terkena ranting. Topi juga penting untuk melakukan penjelajahan terutama ketika masih berada di vegetasi hutan untuk melindungi kepala dari serangan hewan dari atas. Selanjutnya adalah Sepatu Gunung safety, biasanya sepatu ini didesign sengan alas yang agak kasar sehingga memundahkan melangkah di medan yang terjal
5. Setia Kawan
Kesetiakawanan akan nampak terlihat ketia memulai pendakian. Pendaki yang sebenarnya akan setia kepada kawan, khusunya kawan satu tim. Biasanya satu tim terdiri dari 2 atau lebih pendaki. Meskipun ada juga yang melakukan solo hiking. Ketika dalam satu tim ada yang capek, maka pemimpin akan meminta semua anggota untuk berhenti sejenak. Karena dia tahu, seandainya menuruti ego, akan terpisah oleh jarak sehingga sulit untuk di pantau. Bukan hanya satu tim saja. tetapi mereka terkadang saling menyapa kepada tim lain yang lewat bahkan saling memberi semangant untuk mencapai tujuan mereka. Mereka juga saling membantu jika tim lain mengalami kesulitan, atau bahkan berbagi makanan meski beda tim.
Mendaki Bersama
Berikut adalah sebagian sisi positif seorang pendaki gunung yang perlu diketahui. Karena meskipun tampilan terlihat acak-acakan tetapi dalamnya penuh dengan kecerdasan dan pengetahuan. Tentu saja masih banyak lagi sisi positif nya. Tetapi, kali ini kita hanya membahas sebagian saja. Terimakasih semoga bermanfaat untuk kita semua.
#SalamLestari #Reyadventure
sebagian besar benar itu, seperti halnya di kampus
ReplyDelete#salamlestari
ReplyDelete